Pages

Thursday, January 30, 2014

Hell-o!

Halo, assalamualaikum, salam kenal. Namaku Miranty, seorang lulusan IT yang lagi galau karena ngurusin pernikahan. Kalo kalian mampir ke blog ini, artinya kalian lagi cari info tentang wedding. Entah itu untuk diri sendiri, kakak, adik, sepupu, temen, atau siapapun itu. Well, I'm here to share what I know :)

Persiapan pernikahan itu akan lebih baik dilakukan jauh-jauh hari. Kenapa? Karena banyak banget yg harus dikerjain! Tentu dengan segala keribetan dan ketidakpasannya. Kamu yang para capeng pemburu vendor pasti ngerti masalah ketidakpasan ini. Sekalinya dapet vendor yang sesuai selera, budgetnya ngga masuk. Dapet catering yang nge-click, eh rekanan gedung nya ngga cocok. Yah, yang begini inilah yang harus diantisipasi.

Ketika sudah menemukan pasangan yang sejalan (atau mungkin lagi taaruf-an), ngga ada salahnya mulai mempersiapkan pernikahan. Mempersiapkan disini bukan berarti langsung dp vendor dan sebagainya loh yah. Ini step-by-stepnya:

  1. Mempersiapkan mental 
  2. Mempersiapkan dana 
  3. Memprakirakan budget
  4. Membuat skala prioritas untuk alokasi budget
  5. Mulai mencari-cari vendor yang sesuai
  6. Membuat list prakiraan vendor yang memungkinkan
  7. Menghubungi vendor-vendor tersebut untuk mendapat kejelasan
  8. Membuat coret-coretan kasar alokasi budget dengan vendor-vendor yang dirasa paling cocok
  9. Meminta pendapat orang-orang yang nantinya memiliki wewenang atau kepentingan dalam pernikahan kalian (semisal orangtua, pasangan, keluarga kalian berdua)
Baru menyiapkan aja udah ribet yah? Hehehe jangan khawatir, kalau udah mulai dicicil setelah kamu baca blog ini ngga akan terasa susah kok. Point-point diatas secara garis besar sudah bisa menggambarkan apa aja sih yg harus disiapkan. Mari kita jelaskan secara lebih rinci dibawah ini

1. Mempersiapkan mental

Setelah menikah, kehidupan kamu bisa berubah 180° dari sebelumnya. Dari yang tadinya makan selalu disediain sama pembantu, berubah jadi harus menyiapkan sendiri makanan untuk suami. Dari yang tadinya bebas naroh barang ini itu, berubah jadi orang yang harus menaruh barang sesuai pada tempatnya. Dari yang tadinya bebas mau kesana kemari, berubah jadi orang yang harus ijin tiap mau pergi. Dari yang tadinya bebas menentukan segala sesuatu sendiri, berubah dengan adanya intervensi orang lain yang punya hak setara dalam mengambil keputusan bersama. Siapkah kamu? Sebagian orang mungkin bilang siap, dan sebagian lagi tidak. Nah yang siap ini juga belum tentu benar-benar siap secara mental. Karena menikah bukan sekedar kamu dan pasangan, tetapi juga keluarga kamu dan keluarga pasangan. Mulailah membaca buku-buku atau artikel atau info darimana pun tentang pernikahan. Sudah banyak website yang membahas masalah pernikahan, cukup hanya dengan koneksi internet + komputer. Dan jika kamu tidak ingin menunda kehamilan, persiapkan juga ilmu parenting bagi kalian berdua. Berdua loh yah, karena nantinya kamu dan pasangan akan benar-benar ikut dalam proses perawatan anak kalian, baik intens maupun tidak. 

2. Mempersiapkan dana
Mulailah berhemat dari sekarang! Karena dana untuk pernikahan dengan resepsi di gedung maupun di rumah tidaklah murah. Jutaan, puluhan juta, ratusan juta bahkan milyaran rupiah bisa habis hanya untuk menyelenggarakan resepsi. Untuk harga rata-rata gedung di Jakarta saja, paling murah berkisar 7 juta untuk biaya sewa gedung pemerintah, dengan catering sekitar 50 juta untuk 500 orang. Untuk gedung yang cukup mewah biasanya dibanderol dengan harga 10 juta keatas dengan harga catering yang tentu lebih mahal lagi. Karena harga paket pernikahan catering biasanya menyesuaikan dengan ketentuan gedung. Estimasi biaya nikah di gedung cukup mewah di Jakarta dengan undangan sekitar 1000 orang / 500 undangan berkisar antara 100-300 juta rupiah. Tergantung harga vendor-vendor yang kita ambil. Biaya menikah di hotel bahkan lebih fantastis lagi. Hotel bintang *** saja harga paket pernikahan 400 orang tidak pernah kurang dari 60an juta. Apalagi hotel bintang ***** seperti JW Marriott yang memiliki Minimum Revenue 250 juta ++ dan harus terpenuhi. Misalnya total revenue kita dengan segala vendor yang kita pilih hanya 200 juta saja, maka kita tetap harus menambah paket, makanan, atau apapun sampai 250 juta tersebut terpenuhi. Selain dana untuk gedung dan catering, kita juga harus memikirkan dana untuk vendor-vendor lainnya. Seperti misalnya foto & video, undangan, souvenir, baju pernikahan, baju keluarga, dan lain-lain. Aku akan jelasin di postingan lain karena banyak banget ilmunya. 
3. Memprakirakan budget
Di atas kita udah bicara masalah dana. Saatnya mengukur kapasitas diri kita, seberapa banyak budget yang kira-kira dapat kita dan pasangan siapkan. Apakah budget tersebut cukup untuk di rumah saja atau di gedung, gedung yang seperti apa, mungkinkah menikah di hotel, dsbnya. Setelah kita tahu venue yang kira-kira cocok dengan kita, maka selanjutnya kita memperkirakan berapa tamu yang akan kita undang. Jumlah tamu pun menentukan venue dan catering yang nantinya akan kita pakai. Serta undangan, souvenir dan hal-hal berkaitan lainnya.
4. Membuat skala prioritas untuk alokasi budget  
 Skala prioritas untuk alokasi budget itu sangat penting. Karena kita jadi tahu apa-apa saja yang paling prioritas untuk kita. Sebagian orang misalnya, lebih penting mengundang banyak orang daripada memakai catering dengan makanan berkualitas tinggi. Contoh catering A kualitasnya sangat baik, makanan sangat enak dengan harga paket 600 porsi sekitar 70 juta. Sedangkan catering B kualitasnya cukup baik, rasa makanan standar namun dengan 70 juta sudah dapat paket 1000 porsi. Maka mereka akan memilih catering B yang memiliki porsi makanan lebih banyak dengan harga yg sama. Sebagian orang lain lebih mementingkan penampilan dan dokumentasi pada saat pernikahan, sehingga alokasi budget untuk kedua vendor ini pun diperbesar dengan vendor lain diperkecil. Semua tergantung selera dan keinginan masing-masing capeng.
5. Mulai mencari-cari vendor yang sesuai 
Setelah tahu alokasi budget, maka setelahnya adalah mencari vendor. Kalau kata para bridezilla sih, nyari vendor itu susahnya kayak nyari jodoh! Kalau kamu bukan tipe orang yang selalu beruntung, siap-siap aja sama ketidakpasan vendor yang akan kamu temui saat nyari vendor. Maka dari itu, carilah vendor yang kira-kira sesuai keinginan sejak sedini mungkin. Dan perhatikan juga rekanannya, terlebih jika kamu ingin mengambil paket pernikahan. Tidak jarang vendor catering nya sudah cocok, tapi vendor foto & video kurang sreg. Pakai vendor lain pun bisa kena biaya lebih karena kebanyakan gedung memiliki rekanan untuk vendor-vendornya dan kalau kita pake vendor diluar rekanan, selalu ada charge non rekanan yang menyertai (hiks). Budget pun bisa makin membengkak. Maka dari itu, balik lagi ke skala prioritas kita. Vendor mana-mana aja yang bisa ditolerir dan mana-mana saja yang tidak.
 6. Membuat list prakiraan vendor-vendor yang memungkinan
Setelah cari info sana sini masalah vendor, biasanya kita akan punya beberapa calon vendor yang dirasa achievable buat dipake. Mulai dari budget, selera, dsbnya. Kumpulkan info-info lebih dalam mengenai calon vendor ini dan buat listnya agar tidak lupa. Cari juga review vendor-vendor ini di internet dan apakah performa mereka cocok dengan yg kamu inginkan, atau paling tidak masih bisa ditolerir. Kebanyakan akan ada beberapa calon vendor lagi yang tercoret. 
 7. Menghubungi vendor-vendor untuk mendapat kejelasan
Harga paket pernikahan dapat sewaktu-waktu berubah. Karena itu akan lebih baik kita menghubungi secara langsung calon vendor kita ini untuk mempertanyakan masalah harga. Apakah informasi harga yang kita dapat masih tetap sama? Apakah ada charge-charge tidak terduga nantinya? Harga tahun depan perkiraan akan berubah berapa % kah? Jika kamu baru mulai mencari ilmu dan belum tahu akan menikah kapan (atau bahkan pasangannya pun belum ada?), tidak perlu malu. Cukup dengan menanyakan info lewat telefon atau membuat email baru dan mengirimi vendor-vendor tersebut email. 
8. Membuat coret-coretan kasar alokasi budget dengan vendor-vendor yang dirasa paling cocok
Lagi-lagi, kebanyakan capeng akan mencoret beberapa vendor dari list setelah step 7. Entah itu karena harga yang ternyata sudah berubah, charge-charge tambahan yang ternyata membuatnya menjadi mahal, atau bahkan hanya karena respon yang kurang. Vendor-vendor yang tersisa inilah yang kita buat coret-coretan kasar budget dan alokasinya seperti apa. Tentu ditambahkan dengan budget tambahan untuk printilan nya. Karena biasanya paket pernikahan hanya mencakup catering, dekorasi, foto & video, rias & busana, beserta sedikit perlengkapan. Untuk undangan, souvenir, baju keluarga, photobooth tambahan dsbnya tidak termasuk.
 9. Meminta pendapat orang-orang yang nantinya memiliki wewenang atau kepentingan dalam pernikahan kalian
 Sebagai masyarakat timur, pernikahan seseorang bukan hanya milik kedua mempelai, tetapi juga milik kedua keluarga. Pernikahan akan menyatukan dua keluarga yang mungkin memiliki banyak perbedaan. Mintalah pendapat keluarga kalian, terutama orangtua. Karena biasanya justru orangtua yang akan lebih banyak meminta peran dan menentukan pilihan (apalagi kalau orangtua menjadi penyandang dana terbesar).
Penjelasan diatas masih merupakan garis besar sedikit (iya beneran ini cuma segelintir aja dari sekian banyak) persiapan yang bisa kita 'cicil' dari sekarang untuk pernikahan kita nantinya. Masih banyak banget hal yang bisa aku share masalah pernikahan ini. Namun karena ini udah H-2 acara lamaran ku, jadi sebaiknya aku mulai fokus dulu deh. Doakan yah semuanyaaaa, semoga lamaran ku berjalan dengan lancar dan sukses. Untuk lamaran ini juga aku pakai adat sunda dan aku bener-bener mencoba meminimalisir budget nya. I'm gonna share the tips in my next post!

See ya,
Assalamualaikum,


Miranty