Pages

Monday, August 4, 2014

Review Makeup Keluarga: Tim Wawa & Arsih MUA MetroTV

Tingkat kepuasan : 8 / 10

Ini makeup keluarga juga sempet bikin kepala pusing. H-1 tiba-tiba tanteku minta yang keluarga mama paginya makeup dirumah aja karena katanya takut ribet kalau digedung. Keluarga mama keluarga rempong nan banyak soalnya. Jadi lah berusaha nego sama Mas Wawa yang koordinator nya buat acaraku. Ternyata ngga bisa juga. Walau teamnya ada 4 orang tetep maunya disatu tempat aja. Minus 1. Akhirnya bikin beberapa orang malas digedung dan memutuskan makeup sendiri. Yang ngga jadi makeup pun ada sekitar 7 orang. Disini aku kecewa BANGET sama Mas Wawa, walau yang berkurang banyak, dia ngga mau ngurangin harga sama sekali. Karena katanya dia udah janjiin ke team nya segitu. Disini minus 1 banget. Akhirnya diambil jalan tengah mba arsih sama satu lagi ngga tau namanya handle yang digedung, dan mas wawa dan temennya handle yang dirumah mama. Walau lebih banyak yang dirumah mama tapi orangnya tetep cuma dua. Menurut pandanganku, sebagus apapun makeup nya, kalau orangnya ngga bisa diajak kompromi juga orang lama-lama males. Walhasil aku tetep bayar 3 juta untuk 16 org (23-7org). Yang harusnya harganya per orang dewasa 150 ribu, per anak 100 ribu jadi per orang 187,5 rb. Ya sebenernya masih on budget juga sih tapi ngga suka aja kalau sikapnya mas wawa waktu ada trouble begitu. Ngga komunikatif dan ngga ngasih solusi. Serba salah juga sebenernya, kalau deal nya sama mba arsih itu yang anak-anak tetap diitung 150 ribu. Memang sih untuk hasil makeup memang lumayan oke dan makeup yang dipakai juga bagus-bagus makanya tingkat kepuasannya masih 8. Tapi kalau ada acara lain dan mengharuskan makeup banyak lagi, mungkin aku bakal pikir dua kali deh buat pakai mas wawa lagi. Aku lebih suka yang fleksibel. Apalagi di bridesisters ada mua yang lagi ngehits banget gara2 makeup di prewedding nya eja. Sampai ajeng si makeup guru kita lepas rmvr nya demi si mua ini. Bahasnya di post lain yah. *intermezzo*

Hasil makeup nya:
Mba Arsih - gedung
Mas wawa - rumah (yg tengah makeup sendiri)
Mba arsih - gedung

Sunday, August 3, 2014

Review MC & Penari : Team Pak Agus

MC
Tingkat kepuasan : 8.5 / 10

Seperti semua 'pengguna' MC Pak Agus, kita ngga pernah tahu dapat siapa MC nya sampai hari H. Dan waktu acara ku yang datang adalah adenya Pak Agus. Orangnya asik sih. Bisa sakral waktu akad, dan bisa kocak waktu resepsi. Ngga kaku sama yang temen-temenku yang masih muda-muda. Waktu udah akhir-akhir tinggal foto-foto dia suka ikut heboh kalau yang foto anak-anak muda. Kekurangannya ada dua yaitu beberapa list foto ada yang ngga kesebut (minus 0.5) dan salah nyebut ibu direkturnya mama sebagai BAPAK. Ahhhh aku langsung dimarahin mama, untung setelah itu ngga salah lagi. Tapi tetap aja sekali salah sebut itu udah bikin aku sama mama malu setengah mati. Jadi untuk yang ini aku minusnya 1. Tips lagi buat para capengs, jangan lupa untuk list VIP dan foto kalau mau menyebutkan nama orang jangan lupa pake title Bpk/Ibu atau Sdr/Sdri.


Penari
Tingkat kepuasan : 9 / 10

Saking udah lamanya ngga ngereview aku udah sampe lupa ini aku bayar penari berapa per orang nya. Forgive meeeeh. Hahaha kalo ngga salah sih 300 ribu per orang untuk tarian sumatera, untuk tarian sunda 400 ribu per orang (harga per april 2014). Masalah tari ini sempet jadi bahan kegalauan aku juga. Mau pakai tarian palembang atau sunda merak. Karena adat papa sunda dan kemarin-kemarin sempat ada ambek-ambekan masalah adat akhirnya tarian baru fix beberapa hari menjelang hari H. Untung pak agus (ini penari teamnya dia juga) orangnya baik dan ngerti kalau capeng itu rentan banget sama yang namanya galau. Hal kecil aja bisa jadi sumber kegalauan bagi orang yang mau nikah. Akhirnya jadilah tarian resepsi ku Tarian Pagar Pengantin Palembang dengan request aku nya ngga usah nari. Pas acara entah gimana penarinya ini tiba-tiba dateng ke ruang rias ku dan ngajarin aku gerakan-gerakannya. Padahal aku udah kekeuh ngga mau nari. Eh dijemput aja loh dipelaminan. Yaudah walhasil ancur lebur tarianku. Ngga ada anggun-anggunnya. Mana keliatan banget pula salah-salahnya. Minus 1 deh karena bikin aku malu seumur hidup kalau inget itu tarian. Mana mereka ngajarin aku gerakan tapi ngga ngasih tahu berapa kali nya. Jadilah pas di beberapa gerakan aku keliatan banget bingung mau ngapain. Hahahaha tips banget nih buat yang pake Tarian Pagar Pengantin Palembang, LATIHANLAH!!! Walau udah bilang ngga mau ikut nari, bakal zonk kalau tiba-tiba dijemput dan diajak nari. Daripada malu seumur hidup. Walau titis sedikit menenangkan hati sih dengan bilang sobatnya juga salah waktu nari Pagar Pengantin. Yasudahlah, yang penting sekarang udah SAH! :D

Review Photobooth: Pictoju Photopict

Tingkat kepuasan : / 10

Harga Paket Disdus Tipe B:
Unlimited photoshoot (4R size)
3 Hours
Fancy photo frame (standard)
Props
CD or DVD
Background standard [#2]
1 Photographer
1 Assistant
Advanced Lighting
BONUS Voucher Rp. 500,000,- (untuk penggunaan selanjutnya paket LOVE unlimited)

Awal tahu vendor ini dari promo mereka di disdus. Sejak awal memutuskan mau pakai photobooth aku memang nyari yang sudah include dengan backdrop standar, karena backdrop photobooth kain saja 500 ribu di Amira. Sedangkan menurutku backdrop kain itu biasa banget dan ngga worth it kalau harus ngeluarin 500 ribu cuma buat kain begitu saja. Akhirnya hunting lah di Livingsocial, Groupon Disdus, Travelicious, dan semua website yang ada promo photobooth nya. Nanya sana sini, belum dapet juga yang sesuai tanggal dan sesuai kriteria (backdrop included). Sampai akhirnya sehari atau beberapa hari (lupa) setelah promo disdus nya Pictoju lewat, smsku dibales sama Pictoju. Itu sebenernya udah fix ngga jadi pakai photobooth padahal. Eh ditawarin paket yang sama tapi bayarnya langsung ke mereka. Langsung lah dp malem itu juga. Dan invoice pun dikirim sama mereka

Beberapa kali komunikasi lewat email setelah itu kita komunikasi lewat bbm. Aku bikin multiperson chat utk aku, mas hein pictoju, sama diana temenku yang kujadiin PJ utk photobooth. Disitu aku jelasin maunya aku gimana. Pilih backdrop sama watermark / overlay. Kekurangan nya Pictoju pertama adalah watermark nya kurang cetar. Mungkin mereka ngga ada anak desain kali yah jadi kurang greget gimana gitu. Paling solusinya nyontek punya orang yang kita suka. Jadi minus 0.5 deh. Backdrop standar yang mereka sediain untuk paketku ada 4. 

Background 1

Background 2

Background 3

Background 4
Karena tema nikahanku adalah pink - silver maka background yang kupilih adalah no. 1 karena no. 2 nya keramean dan itu tulisan takut malah ganggu. Toh ada properti juga kan buat tulisan-tulisannya. Jadilah kupilih nomer 1. Untuk watermark nya awalnya aku dikirimin 4 gambar dibawah.





Lalu aku minta untuk watermark yang warna pink - silver dan sudah termasuk nama tanggal lokasi nya. Lalu dikirimin dua gambar dibawah. Karena aku suka yang simple tapi elegan akhirnya terpilihlah yang gambar pertama. Dengan sedikit revisi dilokasi. Hahaha itu lucu lokasinya kalau dibaca. 




Setelah pilih-pilih aku pun request beberapa hal. 
1. Aku ngga pakai kupon photobooth tapi pakai thanks card sebagai kupon (blame NC Cards) jadi nanti tamu yang datang bisa foto dan selesai foto thanks card nya dikasih stempel Pictoju menandakan itu 'kupon' udah dipakai
2. Untuk keluarga ngga usah pakai thanks card boleh langsung foto aja karena keluargaku banyak dan mereka udah seragaman juga
3. Print foto nya langsung sebanyak orang yang difoto aja biar ngga ribet karena belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Origamii yang mahal aja ngeprint nya tiap kupon satu padahal paket unlimited dan yang difoto berjibun, akhirnya harus nungguin orangnya nyari foto mereka dulu baru bisa minta print lagi, kadang kalau udah terlalu jauh bahkan ngga bisa dan akhirnya tamu malah kecewa
4. Photobooth running mulai jam 18.30-21.30 (ini juga atas usul mas heinnya)

Dan untuk service ketika acaranya aku puas banget. Backdrop nya walau standar dikasih dua standing flower. Simple padahal tapi jadi keliatan beda aja. Walaupun aku cuma paket promo mereka mau nurutin kemauan aku yang super banyak dan ngga ngebeda-bedain. Ade-ade sepupu krucil-krucil ku juga bahkan sampe foto puluhan kali. Yap, PULUHAN KALI. Aku yang ngeliat nya aja sampai males. Selain itu harusnya pembayaran pas sebelum acara dimulai kan. Eh dilalah nya si diana malah telat dateng. Aku udh keburu dirias dan duit pelunasannya udah ditaroh lagi dimobil sama kakakku. Akhirnya pembayaran dilakukan diakhir setelah acara, itu juga menunggu sampai acara benar-benar selesai dan walaupun 'telat dibayar' tidak mengurangi service mereka. Kekurangan lain paling hasil fotonya aja yang tidak bisa menutupi minyak dimuka. Hahahaha tapi walau di minus 0.5 pun tingkat kepuasanku akan ini vendor masih 9 loh. Untuk hasil softcopy beberapa diupload di facebook mereka, dan sisanya di CD dikirim via jne sama mereka. Dan cepet banget pula sampe nya. And here's the result :
The Happy Couple

Bros and sis

Krucil-krucil narsis yang puluhan kali foto

The In-Laws

Bridesisters : (atas) anggi-tania-hanum-mia-rindu
(bawah) rissa elva tika
More photos here

Review: Gedung Komplek DPR Kalibata + Ustadz Ali

Gedung Komplek DPR Kalibata
Tingkat kepuasan service : 8 / 10
Tingkat kepuasan gedung : 8 / 10

Untuk gedung fasilitas, gedung ini terbilang bagus. Walau memang kapasitasnya agak kecil, hanya untuk sekitar 800 orang saja dengan kedua wing dibuka. Untuk pernikahan digedung ini ada dua pilihan lokasi akad yaitu di depan pelaminan atau di masjid. Aku memilih di masjid dengan pertimbangan krucil krucil di keluarga besar kami banyak, takut ruangan resepsi malah jadi kotor atau berantakan sebelum acara. Selain itu persis disamping masjid, ada ruangan yang bisa dipakai untuk rias sebelum akad. Ruangannya pun lebih besar dari ruang rias gedung, dan ac nya lebih dingin walau ruangannya agak berantakan karena memang fungsi utamanya adalah tempat penyimpanan barang-barang (minus 0.5). Tapi berhubung H-1 aku nya jatuh dan kakiku luka agak terbuka gitu jadi ya ini ruangan berfungsi banget. Karena pusing juga kalau harus bolak balik dari gedung ke masjid padahal jalan aja terseok-seok. Ketika acara, ruangan ini jg dipakai untuk Ruang Rias Pengantin, ruang makeup keluarga inti, dan mini studio. Aku rias pengantin di ruangan ini jg karena di gedung ruang rias nya hanya 2 (ruang kecil AC & ruang besar non AC) dan itu pun bersebelahan. Aku tidak mau diganggu waktu dirias, karena aku orangnya panikan, apalagi keluargaku banyak dan bawel-bawel semua. Bisa bisa riasanku berantakan kalau diribetin sama yg lain. Ini tips banget buat yg masih cari gedung, carilah yang ruang rias mantennya terpisah. Karena bakal ngaruh banget keriasan dan tingkat kestresan pengantin. Agak balik sedikit ke masjid, AC Masjid ketika akad juga cukup terasa, walau orang nya lumayan banyak. Sound system jg bagus. Overall lumayan puas lah.

Ruangan untuk resepsi di gedung ini adanya di lantai 2. Akses menuju lantai 2 ada 3 yaitu 1 lift yang bisa diisi sekitar 9 orang (atau lebih kalau kecil-kecil), dan 2 tangga disebelah kiri dan kanan. Jadi untuk yang udah nini nini aki aki oma opa bisa naik lift supaya ngga capek. Yang males naik tangga pun boleh hehehe. Dan ngga usah takut tamu bakal nyasar karena tangganya persis disamping kiri kanan lobby dan di lobby pun ada 2 satpam gedung yg selalu standby.  Di lantai 2 ruangan untuk resepsi nya bisa dibilang agak aneh bentuknya. Aku ngga ngerti ini kemauan arsiteknya apa begimana, apa mungkin karena gedung serbaguna juga kali yah, jadi dibuat semultifungsional mungkin. Jadi setelah naik tangga, kita bakal disambut sama dua pintu besar didepan dan satu pintu kecil disamping kiri. Setelah masuk pintu besar itu ada satu ruangan yang ceilingnya tinggi dan di kiri kanannya ada pintu menuju wing yang bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan. Wing nya sendiri ceilingnya rendah. Jadi kalau dibuka agak aneh menurutku, tapi cukup terbantu lah sama ceiling tinggi di ruang utama.

Untuk pelaminan sendiri tergolong kurang lebar karena hanya sekitar 3-5m saja lebarnya. Jadi ngga bisa pakai pelaminan lebar-lebar (minus 0.5), tapi ini ngga terlalu jadi masalah buatku. Untuk dekor juga disediakan listrik dari pihak gedung. Bisa nambah pula kalau kurang (walau akhirnya ngga nambah juga sih akunya). Dan di wing kiri pelaminan terdapat toilet untuk tamu. Toiletnya pun bersih macam toilet gedung kantor. Padahal dulu waktu kaka ipar nikah di Masjid Baiturrahman MPR aja toiletnya kotor, becek gitu. Cleaning service nya digedung ini memang ada banyak dan selalu sigap bebersihan. Dulu aja waktu survey gedung, aku 3 kali bolak balik keluar masuk gedung bikin kotor lantai dan balik-balik selalu udah bersih lagi. Salut lah sama mereka. Cuma satpamnya yang reseh disini. Karena aku acara malam jadi pas selesai acaraku mereka udah ganti shift. Eh malah ngelunjak minta duit. Giliran diaduin ke pengelola gedung, malah nelfon yasin mohon-mohon supaya ditarik komplain nya. Akhirnya kita sempet bolak balik kesini cuma buat ngomongin masalah satpam (errr minus 1 deh buat servicenya). Padahal awalnya kita masih ngobrol baik-baik. Eh pas acara sempet berantem sama iparku gara-gara masalah duit itu.

Di wing kanan pelaminan ada sekat lagi ke beberapa ruangan diantaranya toilet untuk keluarga, 2 ruang rias (ruang kecil AC & ruang besar non AC), gudang dan dapur. Dapur nya super small. Paraaaaah.Kecilnya ngga manusiawi. Tapi kalau ngga salah di basement ada tempat buat menaruh makanan lagi kayaknya dan ada lift barang juga buat mengangkut makanan jadi ya minusnya 0.5 aja deh. Ruang rias yang besar juga non AC, kasian yang kemarin kedapetan disini jadi minus 0.5 lagi. Pluuuus, ini kan ruangan harusnya besar, eh pas hari H kursi-kursi didalemnya malah ngga dikeluarin sama pengelola gedung nya. Padahal mereka sendiri yang bilang kalau H-1 mereka mau ngeluarin itu tumpukan kursi yang menggunung. Akhirnya pas acara ruangan besar itu cuma kepake setengah, karena setengahnya lagi full kursi jadi minus 1 lagi buat service nya. Selain itu ruang riasnya menyatu sama wing kanan jadi kalau pengantinnya rias disitu ya harus turun dulu ke lantai 1 lewat tangga samping lift barang baru naik lift lagi biar kirab nya kelihatan bagus, masuk dari pintu utama, bukan keluar dari wing. Bayangin aja kalau aku harus turun tangga dengan kaki yang luka dan kebaya kain yang bikin super ribet buat jalan dan high heels 12 cm (minus 0.5). Huah. Alhamdulillah masih ada ruangan samping masjid. Jadi ya jalan nya dari masjid ke lift aja. Lalu di lantai 3 gedung ini ada ruangan khusus sound system untuk acara. Kalau sebatas OT sih masih bisa dicover, cuma ngga tau yah kalau mau chamber atau full band gimana. Parkir pun karena masih ada satpam yang tugas jadi masih bisa teratasi dengan baik. Walau ya ada yang parkir di basement, ada yang dipinggir sepanjang jalan.


Ust. Ali utk Qori & Saritilawah
Tingkat kepuasan : 8 / 10

Untuk Qori dan Saritilawah yang dibawakan oleh Ust. Ali dan team sih menurut aku bagus-bagus aja. Dan untuk harga pun seikhlasnya kita, walau tetap dalam batas wajar seorang Qori & Saritilawah. Namun beberapa kekurangan dibawah merupakan tanggung jawab Ust. Ali selaku pengurus masjid.
- 1 : Karena Ust. Ali sudah menjanjikan setelah adzan ashar, karpet dan meja sudah siap untuk akad. Tetapi selepas adzan ashar ternyata masjid baru dibereskan dan waktu aku datang jam 12an siang ruang rias masjid jg belum dibereskan
- 1 : Meja akad tidak dicuci dan masih banyak noda yang entah bekas apa. Jadi difotonya jarak jauh terus, kalau jarak dekat kelihatan kotornya.




Alhamdulillah, SAH!!!!

Assalamualaikum capengs. Apa kabar kalian? Long time no see. Kalau blog itu rumah, udh berdebu kali ini blog. Hehehe, alhamdulillah 12 April kemarin aku udah sah jadi istri seorang Muhammad Yasin. Kiwkiw. Dan alhamdulillah jg disaat post ini di publish aku sedang hamil 13w. I'm so excited! Nikah itu ngga lengkap rasanya kalau ngga ada review, betul? Dan berawal dari dua email yg minta join grup wa, aku jadi keinget sama review diblog yg agak ngga keurus. Mari kita list vendor-vendor apa aja yang aku pake.

Penilaian aku akan dimulai dari 10/10 dan akan kukurangi 0.5 atau 1 setiap kekurangan tergantung fatal tidaknya kekurangan tersebut. Aku bakal ngepost terpisah biar lebih lengkap review nya dan untuk review catering masih menyusul (entah sampai kapan).

Aku sendiri kecewa berat sama dekornya Amira di nikahanku. Tapi karena aku belum sempat komplain ke mba ima (yg sama dia disuruh dateng aja kekantornya dan akhirnya ngga jadi-jadi aku komplain karena belum ada waktu), jadi aku baru akan post setelah melihat tanggapan mba ima atas komplain aku nanti. Aku pengennya blog ku ini bener-bener jujur, bukan hanya ngeliat sisi baik vendor tapi juga sisi buruk / kekurangannya juga. Kita, para capengs, adalah konsumen yang berhak mendapat informasi sejujur-jujurnya tentang suatu barang / jasa yang akan kita beli (ada loh di UU Perlindungan Konsumen No. 8), apalagi dengan nominal minimal PULUHAN JUTA yang notabene itu duit banyak, jadi kita juga berhak tahu kekurangan dan kelebihan vendor yang akan kita pakai.

Jadi jangan feeling guilty yah kalau nyari review kekurangan vendor. Justru jadiin bahan pelajaran utk dikomunikasikan ke vendor yang bersangkutan, kalau kekurangan mereka tuh di A, B, C, D dan kalian ngga mau kejadian yang sama sampai terulang lagi di nikahan kalian. Malah kalau si vendor bisa menerima masukan kalian dan bisa melakukan perbaikan, pahala loh kalian membantu memperlancar rejeki si vendor dan memperbagus nikahan orang-orang setelah kalian.

Oh iya ngomong-ngomong, salah satu alasan aku agak jarang buat post setelah post tentang KUA adalah karena masuk grup Bridesisters. Ini grup 'ribuan chat' yang sering bikin WA member nya ngehang, memory full, tapi tetep candu buat ditongkrongin. Aku bakal bahas grup ini jg di post-post berikutnyaSo see yaa!

Wednesday, February 26, 2014

KUA Pesanggrahan - Tebet - Pancoran Review : 98 % DONE!!!

Assalamualaikum capengs. Apa kabar kalian? Gimana persiapan nikahnya? Alhamdulillah, urusan yang paling penting semacam KUA ini udah beres dan kelar 1,5 hari. Perjuangan banget loh mengurus KUA sendirian. Aku tinggal di daerah Kecamatan Pesanggrahan, yasin di Tebet, dan insya Allah kami akan nikah di daerah Kalibata yang masuknya ke KUA Pancoran. Well, mari kita bahas awal mula perjuangan menyelesaikan KUA ini.

Tempat yang pertama harus kita datangi adalah Pak RT - RW. Perlengkapan yang dibawa kemarin waktu aku adalah:

  1. Fotokopi KTP 1 lembar
  2. Fotokopi KK 1 lembar
  3. Fotokopi KTP Ayah Wanita 1 lembar
  4. Materai 6000 1 lembar

Nantinya Pak RT kita ini akan memberikan dua surat ke kita:
1. Surat Pernyataan Belum Menikah (kita yang isi dan tandatangan)
2. Surat Pengantar Nikah (pak RT yang isi, dan ditandatangan + stempel RT dan RW)
Well, alhamdulillah aku ngga harus ke RW lagi karena pak RT ku ini punya stempel RW juga hihihi.
Biaya yang dikeluarkan: ngga tau, seharusnya sih gratis (yasin yg ngurus :P )


Kelurahan Ulujami
Jalan Ulujami Raya No. 1
021-7370-639

Dari Pak RT aku langsung lanjut ke Kelurahan Ulujami.Well, ini kelurahan lumayan susah dicari jg. Sedikit info angkutan umum yang lewat di sini adalah Angkot 05 jurusan Kebayoran Lama - Ceger dan Angkot D18 jurusan Ciputat - Ciledug. Ini kelurahan letaknya sebelum Pondok Pesantren Darunnajah, jadi kalau kalian dari arah Cipulir dan sudah melihat Darunnajah, tandanya sudah kelewatan. Berhenti disitu saja dan jalan kearah balik sampai ada plang Lurah Ulujami lalu belok disitu. Lurus terus saja sampai mentok, disitulah letak kelurahannya.

Perlengkapan yang dibawa adalah satu bundel yang sudah kudapat dari Pak RT tadi:
  1. Fotokopi KTP 1 lembar
  2. Fotokopi KK 1 lembar
  3. Fotokopi KTP Ayah Wanita 1 lembar
  4. Surat Pernyataan Belum Menikah dengan Materai 6000 1 lembar
  5. Surat Pengantar Nikah RT-RW 1 lembar
Dari pintu depan langsung lurus saja ke meja petugas. Dan serahkan berkas-berkas tadi. Yah kalau ngurus ke kelurahan harus extra sabar memang. Aku datang jam 1 sore. Dan baru diberitahu jam 2 sore kalau pak Lurah sedang tidak ditempat. Ibu-ibu jutek ini bilang "silahkan kalau mau nunggu, atau ambil lagi besok". Aku dan yasin memilih menunggu tapi sampai jam 3.20 sore pun belum ada juga pak lurah nya. Akhirnya kami pulang dan aku pergi sendiri esok harinya. Aku datang jam 8 pagi dan langsung dilayani oleh mba-mba kemarin yang masih duduk sendirian di meja petugas. Ibunya memberikan bundel berkas ku yang sudah ditambahkan Surat Keterangan Model: PM-1, N1, N2, N4. Dia bilang "fotokopi 2 rangkap dan balik lagi kesini yah untuk di stempel". Fotokopi nya di depan Darunnajah, jalan sedikit (banyak). Untung udah buka. Setelah fotokopi balik lagi dan ketika sudah di stempel, ibunya bilang "ADA BIAYANYA YAH" "BERAPA BU?" "50 RIBU". Agak shock sih waktu dibilang 50 ribu. Biaya pendaftaran nikah di KUA aja cuma 30 ribu loh. KORUP BANGET INI KELURAHAN, ASTAGFIRULLAH. Yah, akhirnya aku terpaksa bayar karena takut dipersulit atau gimana. Belum ke KUA nya lagi.
Biaya yang dikeluarkan: 50 ribu (PUNGLI)


KUA Pesanggrahan
Jl. Beo No. 19, Jakarta Selatan
021-736-5966

Dari Lurah Ulujami aku lanjut ke KUA Pesanggrahan. Satu hal yang harus kalian para capeng tahu adalah tidak semua orang tahu jalan ke KUA. Dan kebanyakan KUA terletak ditempat terpencil yang susah dijangkau. Walaupun ada juga sih yang letaknya di dekat jalan besar seperti KUA Tebet. Dan sekali lagi, jangan terkecoh dengan nama jalan. Sehari sebelumnya aku googling dimana letaknya. Dan ketemu beberapa blog yang bilang kalo KUA ini letaknya dibelakang kecamatan Pesanggrahan melewati jalan ilalang dan rumah pertama itulah KUA nya.

Nanya ke supir angkot ngga ada yang tahu letak KUA Pesanggrahan, jadilah aku nanya Kecamatannya aja. Akhirnya aku naik Angkot D18 jurusan Ciputat-Ciledug dan nyambung naik Angkot S14 jurusan Pondok Labu - Petukangan Utara. Turun di depan kecamatan persis. Aku sempet nyasar melewati Puskesmas Pesanggrahan sampai ke SD. Karena ngga ketemu juga KUA nya, akhirnya nanya sekalian ngadem di warung deket situ. Ibu-ibunya bilang "itu ada seng, masuk aja jalan kedalem situ. Rumah pertama sebelah kanan itu KUA nya."

Well, aku pikir yang harus kita lakukan adalah berjalan di jalanan samping ilalang tersebut. Ternyata bukan saudara-saudara. Untuk sampai ke KUA, kita harus melewati ilalang-ilalang tersebut dengan mengacu pada jalan setapak yang bahkan aku ngga tau dimana. Terlebih paginya hujan deras dan jalanan yang mau kepuskesmasnya saja banyak genangan, ngga kebayang itu jalan setapaknya gimana. Akhirnya nyerah dan memutuskan untuk naik ojek. Lucunya tukang ojek nya malah bilang "lah ini dibelakang neng KUA nya, lewatin ilalang-ilalang ini". Karena beneran udah ngga mau nyasar lagi akhirnya tetep naik ojek bayar 5 ribu. Dan ojeknya ini muter lewat Jalan Beo. Bodohnya adalah, ini angkot D18 lewat sini sebelumnya. Tahu gitu aku ngga usah nyambung naik angkot S14 deh.

Buat yang naik motor, kalau dari rel kereta Ulujami (tempat tabrakan kereta-truk tangki) lurus terus aja. Nanti ketemu Pasar Bintaro di sebelah kiri jalan. Lurus lagi sampe ketemu kayak jembatan kecil dan jalannya membelok ke kiri. Nah ketika membelok ini ada plang Jalan Beo dan jalanan menanjak keatas. Dari tanjakan itu lurus terus aja (berkelok-kelok banget sih sebenernya). Sampai ketemu belokan ke kiri yang bukan rumah, belok disitu. Lurus lagi, rumah paling ujung sebelah kiri itu KUA nya. Itu masuk lagi kedalam KUA nya. Parkir motor/mobilnya didalem situ. Dari KUA nya memang kelihatan ada jalanan menuju Puskesmas yang gedungnya pun kelihatan dari situ. Tapi yah, hati-hati becek saat musim penghujan begini.

Perlengkapan yang dibawa (2 rangkap bundel fotokopi berkas seperti yang di kelurahan tadi, aslinya diambil untuk arsip kelurahan):
  1. Fotokopi KTP 1 lembar
  2. Fotokopi KK 1 lembar
  3. Fotokopi KTP Ayah Wanita 1 lembar
  4. Surat Pernyataan Belum Menikah dengan Materai 6000 1 lembar
  5. Surat Pengantar Nikah RT-RW 1 lembar
  6. Surat Keterangan Model: PM-1 1 lembar
  7. Surat Keterangan Model: N1 1 lembar
  8. Surat Keterangan Model: N2 1 lembar
  9. Surat Keterangan Model: N4 1 lembar
Aku langsung daftar dan langsung dilayani. Petugas KUA nya sempat bertanya "wah bagus nih udah difotokopi, siapa yang nyuruh?" "petugas kelurahan pak" "tumben, biasanya yang kesini selalu belum fotokopi". Alhamdulillah, walaupun masih kesel sama 50 ribu nya, tapi aku ngga kebayang kalau harus jalan lagi kedepan untuk fotokopi (itu super jauh). Setelah Surat Rekomendasi Nikah ku selesai, ibu-ibunya memberi kertas berisi Syarat Pernikahan dan mencoret beberapa hal. Ibu-ibunya baik, menjelaskan ke aku kalo ini fotokopi akta dan ijazah ngga usah, lalu nanti beda lagi yang prianya dapetnya. Numpang nikah bukan rekomendasi nikah.Aku lantas nanya "oke, ada lagi ngga bu?" "tinggal administrasi aja sih" "berapa biayanya?" "seikhlasnya", akhirnya aku kasih 20 ribu. Tapi kali ini dengan ikhlas karena dibilang seikhlasnya. Ngga kayak kelurahan yang langsung matok harga dan jadi sama sekali ngga ikhlas. Semoga Allah yang membalasmu dengan adil yah ibu kelurahan.
Biaya yang diperlukan: 20 ribu / seikhlasnya


KUA Tebet
Jl. Tebet Barat Dalam 11
021-829-7707

Lanjut lagi ke KUA Tebet, KUA nya yasin. Yasin nya udah masuk kerja lagi dan ngga bisa ijin-ijin akhirnya aku yang ngurus. Sempet bingung naik apa kesananya, aku terkecoh sama kata-kata Tebet Barat Dalam. Akhirnya langsung melirik ketukang ojek. Dari Gelael sampai KUA Tebet naik ojek aku tawar 10 ribu. Dan ternyataaaaaaa, itu KUA persis dibelakang Kecamatan Tebet. Iya, Kecamatan Tebet yang di Jl. Prof. Dr. Supomo. Tahu gitu ngga usah naik ojek deh. Naik Metro 62 jurusan Pasar Minggu - Manggarai aja. Turun langsung di depan Kecamatannya. Yasudahlah, pengalaman.

Langsung masuk ke ruang pendaftaran dan kasih bundel berkas nya yasin:
  1. Fotokopi KTP 1 lembar
  2. Fotokopi KK 1 lembar
  3. Surat Pernyataan Belum Menikah dengan Materai 6000 1 lembar
  4. Surat Pengantar Nikah RT-RW 1 lembar
  5. Surat Keterangan Model: PM-1 1 lembar
  6. Surat Keterangan Model: N1 1 lembar
  7. Surat Keterangan Model: N2 1 lembar
  8. Surat Keterangan Model: N4 1 lembar
Sama dengan kelurahanku, yasin sudah difotokopi rangkap dua juga. Bedanya adalah dia gratis. Huh, enaknya jadi org O, bisa santai ngga kayak si A yang harus hidup mengikuti aturan. Disini masih pakai mesin tik loh untuk mengetik Surat Pemberitahuan Kehendak Nikah. Makanya setelah selesai aku yang langsung tawarkan 20 ribu untuk mba nya tanpa diminta.
Biaya yang dikeluarkan : 20 ribu / seikhlasnya.


KUA Pancoran
Jl. Rawajati Barat V Kel. Rawajati
021-794-8428

Dan inilah KUA yang akan menjadi tempat bersejarah untuk diriku dan yasin. KUA paling terpencil diantara yang lainnya dan paling susah dicari, dimana kami mendaftarkan pernikahan kami. Sangat tidak disarankan naik angkutan umum kalau kesini. Karena letaknya sungguh jauh dari peradaban jalur angkutan umum. Awalnya aku naik Metro 62 jurusan Pasar Minggu - Manggarai dan ingin lanjut lagi naik Angkot 05 jurusan Rawajati - Pasar Minggu. Tapi di tengah jalan aku melihat plang Kecamatan Pancoran belok kiri. Buru-buru aku turun dari bis tanpa pikir panjang lagi. Asumsiku (yang ternyata salah besar!) adalah KUA Kecamatan selalu terletak dibelakang Kecamatan itu sendiri. Setelah memfotokopi semua berkas untuk dijadikan kenang-kenangan. Aku pun naik Angkot 03 jurusan Tebet - Cawang karena dia berbelok di belokan yang ada plangnya itu. Sayangnya supir-supir angkot ini tidak ada yang tahu dimana letak Kecamatan Pancoran apalagi KUA nya. Supirnya pun merekomendasikan aku untuk nyambung naik Angkot JS02A jurusan Kampung Melayu - Kalibata.

Supir angkot di tebet ngga kayak supir angkot di ulujami yang mengingatkan penumpangnya untuk turun ketika sudah sampai tujuan. Angkot pertama yang aku naiki bahkan sudah sampai MT Haryono dan aku pun turun dengan menggratiskan diri sendiri (saat itu uangku mepet sekali dan ngga nemu ATM hiks). Ya salah si abang dong, kok ngga diinget, kan dari awal aku udah nanya Kecamatan Pancoran. Katanya lewat. Kok aku malah dilupain.
Naiklah angkot arah balik. Ini juga hampir keterusan karena abangnya juga lupa. Untung aku sadar pas liat plang Kecamatan Pancoran belok kiri. Perasaan angkot-angkot di ulujami juga banyak deh penumpangnya. Tapi kalo aku nanya jalan pasti diingetin untuk turun kalau udah sampe.

Akhirnya aku jalan sampai Kecamatan Pancoran. Semenjak disasarin begitu, aku udh firasat jelek dan terbukti. KUA Pancoran letaknya ngga tetanggaan sama Kecamatan. Akhirnya nanya lagi ke ibu warung. Disitu juga ada mba-mba (atau ibu-ibu?) yang lagi beli minum dan ngejelasin jalanan menuju KUA Pancoran yang super ribet. Dan alhamdulillah banget ibu-ibu ini nawarin jadi tukang ojek dadakan dan dengan bayaran yang seikhlasnya juga. Ya Allah, semoga kebaikan ibu dibalas Allah dengan adil yah bu :")

Dan bener aja loh capengs. Aku mungkin ngga akan pernah sampai ke KUA ini kalau ngga ada si ibu tadi. Lokasinya bisa di cek di Location post ini atau cari di Google Maps dengan query : -6.260391, 106.852016. Nah itu yang atapnya coklat tuh KUA nya. Dan buat yang mau kesini naik mobil, bakal tetep harus jalan kaki. Karena ngga muat mobiljalanannya gang gitu. Jadi dari jalanan samping Kalibata City itu lurus terus. Kalau ketemu persimpangan tetep ambil yang lurus masuk ke gang aja. Sampai jalan didepannya menyempit dan ngga bisa masuk mobil lagi, nanti disebelahnya persis ada gapura disebelah kanan gang. Masuk situ. Ikutin jalan aja sampai ketemu halaman gede yang pagarnya dibuka. Nah itu KUA nya.

Perlengkapan yang harus dibawa untuk pendaftaran:
  1. Fotokopi KTP CPP 1 lembar
  2. Fotokopi KTP CPW 1 lembar
  3. Fotokopi KK CPP 1 lembar
  4. Fotokopi KK CPW 1 lembar
  5. Fotokopi KTP Ayah Wanita 1 lembar
  6. Surat Pernyataan Belum Menikah dengan Materai 6000 CPP 1 lembar
  7. Surat Pernyataan Belum Menikah dengan Materai 6000 CPW 1 lembar
  8. Surat Pengantar Nikah RT-RW CPP 1 lembar
  9. Surat Pengantar Nikah RT-RW CPW 1 lembar
  10. Surat Keterangan Model: PM-1 CPP 1 lembar
  11. Surat Keterangan Model: PM-1 CPW 1 lembar
  12. Surat Keterangan Model: N1 CPP 1 lembar
  13. Surat Keterangan Model: N1 CPW 1 lembar
  14. Surat Keterangan Model: N2 CPP 1 lembar
  15. Surat Keterangan Model: N2 CPW 1 lembar
  16. Surat Keterangan Model: N4 CPP 1 lembar
  17. Surat Keterangan Model: N4 CPW 1 lembar
  18. Surat Pemberitahuan Kehendak Nikah / Numpang Nikah 1 lembar
  19. Surat Rekomendasi Nikah 1 lembar
  20. Pas Foto 2x3 CPP 3 lembar
  21. Pas Foto 4x6 CPP 1 lembar
  22. Pas Foto 2x3 CPW 3 lembar
  23. Pas Foto 4x6 CPW 1 lembar
Disini bundel berkas aku dan yasin langsung kujadikan satu beserta fotonya dan belajar dari pengalaman terdahulu, aku selipkan uang senilai 40 ribu untuk biaya (biaya pendaftaran nikah resmi hanya 30 ribu). Lalu berkasku diproses dan aku dipanggil masuk ke ruang pendaftaran lagi. Ibu-ibu yang menanganiku baik sekali kelihatannya. Dan benar saja, ketika membuka map ku dia bingung kenapa ada uang didalamnya. Dan aku bilang itu untuk biaya pendaftaran nikahand you know what???? 10 ribu kelebihannya dikembalikan loh! Aku sampai terharu rasanya. Ngga nyangka. Semoga ibu ini makin banyak rejekinya, dan kebaikannya dibalas sama Allah berkali-kali lipat.

Berkasku pun diperiksa. Ternyata yang yasin bawa adalah Pas Foto 3x4 saja. Hiks, untung si ibu bilang boleh menyusul. Saranku jika mendaftar di KUA tempat kita akan menikah, sebaiknya kedua capeng ikut. Karena nantinya harus ada Surat Persetujuan Mempelai N3 dan Surat Pengumuman Kehendak Nikah NC yang harus diisi oleh kedua belah pihak. Aku juga dikasih 2 buah majalah pernikahan gitu. Udah takut aja disuruh bayar karena duit di dompet tinggal 17 ribu. Takut ngga bisa pulang. Sengaja ditinggal di ruang pendaftaran. Eh sama ibu nya dibawain lagi ke ruang kepala / penghulu. Ternyata gratis. Alhamdulillah.
Penghulu yang nantinya akan menikahkan kami namanya Bapak Moh. Arudin dari KUA Pancoran. Alhamdulillah kata dia kami ngga usah ikut Kursus Calon Pengantin (Suscaten) yang biasanya disyaratkan oleh KUA lain. Hanya saja kami diminta untuk ketemu dia sekali lagi, yasin harus ikut. Mungkin untuk latihan baca ijab kabul kali yah. Hehehe :)
Biaya yang dikeluarkan: 30 ribu (biaya pendaftaran nikah resmi)

Waktu ngurus hal-hal begini pasti ada aja bantuan dan cobaannya. Sedikit curhat, waktu abis dari KUA Tebet aku sempat kejatuhan kotoran burung. Alhamdulillah bawa air putih dan tissue ditas jadi bisa cepat dibersihkan. Hehehe semoga info dari aku bermanfaat untuk kalian yah para capeng. 
Wassalamualaikum :)